Selasa, 11 April 2023

Kenduri Sedekahan Selikuran Desa Wisata Krebet Sing Luwih Tafakur

Desa Wisata Krebet, 11 April 2023.
Bulan Ramadhan penuh berkah. Selama satu bulan menunaikan ibadah puasa wajib bagi kaum muslim. Dari hari pertama hingga hari terakhir Ramadhan dipenuhi barokah, termasuk hari-hari istimewa pada bulan Ramadhan. Misalnya, malam Nuzulul Qur'an tepat pada malam ke -17. Malam Lailatul Qodar pada malam 21 Ramadhan. Selain Puasa juga menunaikan ibadah Zakat yang merupakan Rukun Islam juga dilaksanakan pada bulan Ramadhan. 

Dalam bahasa Jawa, Malem Selikur berasal dari kata malem yang berarti malam dan Selikur yang berarti dua puluh satu. Malam selikuran adalah tradisi untuk menyambut malam Lailatulqadar yang menurut ajaran agama Islam terjadi pada tanggal ganjil di mulai pada malam ke-21 (selikur).

Malem Selikur, atau dikenal juga dengan Selikuran, diyakini telah ada sejak awal penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Tradisi ini diperkenalkan oleh Wali Sanga sebagai metode dakwah Islam yang disesuaikan dengan budaya Jawa. 

Selikur juga dapat diartikan sing luwih tafakur. Tafakur berarti usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Artinya sebagai ajakan untuk lebih giat mendekatkan diri kepada Allah dan diharapkan menjadi sarana penggiat untuk memperbanyak sedekah, merenung dan introspeksi diri, juga penggiat beribadah.

Pelaksanaan peringatan selikuran diDesa Wisata Krebet masih melestarikan adat tradisi budaya warisan leluhur dengan sedekah kenduri bersama. Karena jumlah warga yang terhitung banyak, maka dalam pelaksanaannya terbagi menjadi dua tempat. Warga RT 01 dan RT 02 melangsungkan di Makam Candisari. sedangkan warga RT 03, 04, dan 05 melangsungkan acara di Balai Dusun Krebet.

Seluruh warga membuat kenduri ambengan dirumah masing-masing. Adapun kenduri ambengan ini berisikan nasi, lengkap dengan lauk pauk, sayur, dan kelengkapannya. Lauk pauk yang biasa dibuat tempe dan tahu goreng bacem, mie, oseng-oseng, dan sayur tempe dengan rambak. Ada juga yg menambahkan telor ataupun daging ayam. Kelengkapan lainnya seperti kerupuk atau peyek juga ada. 

Dengan membawa sedekah kenduri ambengan ini, setiap kepala keluarga hadir di Balai Dusun Krebet. Diawali dengan mengumpulkan uang sedekah seikhlasnya untuk dikelola panitia. Selanjutnya dipimpin Ro'iz untuk dzikir tahlil kirim doa bagi leluhur, dan diikuti doa mohon keselamatan, kekuatan dalam menunaikan ibadah puasa maupun ibadah lainnya selama bulan Ramadhan. Tak luput dari itu, karena malam 21 ini hari Lailatul Qodar, permohonan kekuatan iman Islam bagi seluruh warga, juga mohon ampunan segala kesalahan dan dosa dari lahir hingga saat ini. 

Setelah doa selesai, dan tiba saatnya buka puasa, segera melangsungkan buka puasa bersama dengan teh hangat yang disiapkan panitia, dan menikmati kenduri ambengan yang dibawa masing-masing warga. Kekompakan dan guyup rukun terlihat ketika antar warga saling mencicipi masakan yang mereka bawa. 

Sedekah tak hanya uang tunai saat kehadiran, namun berbagi makanan & lauk untuk lingkungan atau warga sekitar. Panitia menyediakan wadah, dan warga memberikan sebagian nasi beserta lauk. Pembagian dan distribusi dipercayakan kepada panitia.

Selain itu, nasi uduk lengkap dengan kacang goreng, sambel kacang, kobis rajangan, dan ingkung suwir yang disiapkan oleh panitia diberikan kepada masing-masing keluarga. Harapannya semua warga dapat merasakan lauk ingkung dan mendapatkan barokah dari sedekah kenduri ini. (Red. YP)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar